Halaman

Jumat, 21 Oktober 2016

KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan berasal dari Bahasa perancis, kewirausahaan dalam bahasa perancis adalah entrepreneurship yang berarti perantara sedangkan dalam bahasa ingriss memiliki arti wirausaha atau kewiraswastaan. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Berikut ini adalah tiga jenis perilaku yang dimiliki oleh wirausahawan :
1.    Memulai inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar. Seorang wirausahawan akan menemukan apa yang seharusnya dikerjakan dan akan berusaha terus bergerak untuk melakukan aktifitas walaupun keadaan terasa semakin sulit.
2.    Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
Seorang wirausahawan mampu mengorganisasikan social dan ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi secara praktis.
3.    Diterimanya resiko dan kegagalan
Seorang wirausahawaan berani dalam mengambil tindakan. Ia akan memperhitungkan segala sesuatu mulai dari resiko, pekerjaan yang ia lakukan dan mengetahui peluang keberhasilan dan kegagalan dari pekerjaannya. Seorang wirausahawan akan lapang dada dalam menerima hasil yang diterima karena itu adalah hal yang ia lakukan baik itu resiko maupun kegagalan.
Kewirausahaan memiliki perspektif sejarah yang panjang. Kewirausahawan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18. Diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama
Kunci penting bagi seorang wirausahawan adalah inovasi. Dengan terus berinovasi, kewirausahaan dapat menggabungkan antara keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi. Melalui penggabungan aspek-aspek tersebutlah lahir sebuah ide dan model bisnis baru yang lebih inovatif. Semakin maju sebuah zaman maka semakin pesat pula perkembangan teknologi sehingga pola pertukaran informasi juga akan semakin cepat. Dampak dari flow informasi yang sangat cepat ini dinilai memberikan konsekuensi berupa semakin ketatnya persaingan dalam berusaha. Oleh karena dibutuhkan inovasi untuk membangun kewirausahaan yang berkelanjutan agar usaha yang dijalani dapat bertahan bahkan menjadi semakin baik dari ketatnya persaingan. Inovasi dibutuhkan dalam kewirausahawan karena merupakan sebuah spirit dari seorang entrepreneur,yaitu inovasi dan mengambil resiko yang terukur.
Menurut McClelland wirausahawan memiliki karakteristik yang khusus dan berbeda dengan yang lainnya. Berikut ini adalah karakteristik yang dimiliki wirausahawan menurut McClelland :
1.    Keinginan untuk berprestasi
Para ahli mengemukakan bahwa seorang wirausaha dikarenakan adanya motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik untuk mencapai kepuasan pribadi.
2.    Keinginan untuk bertanggung jawab
Seorang wirausaha memiliki komitmen dan tekad yang bulat pada usaha yang diguletinya. Seorang wirausaha yang membangun usaha tidak akan setengah-setengah dalam berusaha, dia akan bertekad bulat, berani menanggung resiko, bekerja keras dan tidak takut terhadap peluang-peluang pasar. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang diguleti, usahawan yang hebat sekalipun akan menemui kegagalan. Oleh karena itu penting seorang wirausaha harus memiliki komitmen dan tanggung jawab yang besar terhadap usaha yang sedang ia jalankan.
3.    Preferensi kepada resiko-resiko menengah
Wirausahawan adalah seseorang berani menanggung resiko. Wirausahawan dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang, seorang wirausahawan akan mengambil resiko jika pekerjaannya sudah diperhitungkan. Oleh karena itu wirausahawan akan mengambil resiko yang moderat yaitu resiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
4.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang dapat berpersepsi terhadap kemungkinan berhasil untuk jauh ke depan, usahawan akan selalu berusaha dan berkarya. Kuncinya adalah terletak pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dari yang sudah ada. Seorang usahawan harus dapat mencari peluang untuk pembaharuan masa depan. Persepsi jauh kedepan akan membuat wirausahawan tidak cepat puas dengan karya yang sudah ada, karena itu harus mempersiapkannya dengan terus mencari peluang-peluang yang ada.
5.    Rangsangan oleh umpan balik
Keberanian seorang wirausahawan dalam menghadapi resiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausahawan akan mencari peluang terus-menerus. Hasil dari aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan seorang wirausahawan akan sangat mengharapkan hasil dari kegiatan tersebut harus nyata dan objektif serta memberikan umpan balik bagi pekerjaannya.
6.    Aktivitas energik
7.    Orientasi ke masa depan
Seorang wirausahawan hendaknya mampu untuk menatap masa depan dengan lebih optimis. Penglihatan kedepan berdasarkan hasil pemikiran, usaha dan memanfaatkan peluang penuh dengan perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang dapat berpersepsi terhadap kemungkinan berhasil untuk jauh ke depan dan berkeyakinan bahwa usahanya tersebut akan berhasil.
8.    Keterampilan dalam pengorganisasian
Seorang wirausahawan adalah orang yang terampil dalam organisasi. Artinya ia adalah orang yang mampu memberikan contoh yang baik bagi organisasinya dan mempu mengorganisasikan organisasinya dengan baik.
9.    Sikap terhadap uang

Penentu potensi dari kewirausahaan adalah kesuksesan kewirausahaan tersebut. Berikut ini adalah karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
          Kemampuan inovatif
          Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
          Keinginan untuk berprestasi
          Kemampuan perencanaan realistis
          Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
          Obyektivitas
          Tanggung jawab pribadi
          Kemampuan beradaptasi
          Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Menurut McClelland terdapat 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
         Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
         Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain
         Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
         Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri
Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang bisa diajarkan untuk melahirkan seseorang wirausahawan yaitu mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko dan perolehan kompetensi manajerial.
Sumber Gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru :
Ø  Kebutuhan akan sumber penemuan
Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas yang ingin dipenuhi. Contohnya adalah inovasi metode irigasi, metode ini menggunakan peralatan yang akan meneteskan air ke permukaan tanah yang dekat dengan tanaman sehingga akan menghemat air. Wirausahawan akan memulai usaha baru dengan memproduksi peralatan penetes air untuk irigasi tersebut.
Ø  Hobi atau kesenangan pribadi
Hobi atau kesenangan pribadi akan mendorong kebutuhan usaha baru. Contoh : kesenangan dalam membuat roti, seseorang akan mendirikan usaha pembuatan roti.
Ø  Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Berdirinya usaha-usaha butik, perancangan mode pakaian merupakan contoh dari pemanfaatan peluang usaha baru melalui pengamatan terhadap kecenderungan-kecenderungan mode.
Ø  Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Pengamatan terhadap kekurangan dari produk yang ada merupakan lahan yang subur dalam menciptakan peluang usaha baru. Contoh : pengembangan kunci anti maling di mobil.
Ø  Mengapa tidak terdapat?
Peluang usaha baru dapat diciptakan dari produk yang belum terdapat dipasaran. Contohnya mengapa tidak ada penghapus tinta merupakan peluang untuk mendirikan usaha baru. 
Ø  Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Contoh : pengembangan shampo 2 in 1 merupakan penambahan konditioner pada sampo sehingga tidak perlu membeli konditioner dan sampo secara terpisah.
Ø  Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Contoh : seorang pegawai pengetik dari perusahaan mendapat tambahan dengan mengetik skripsi, dll. Konsumen merasa puas terhadap kerjanya sehingga menjadi konsumen tetap, ketika penghasilannya melebihi penghasilan dikantor ia akan memutuskan mengembangkan usahanya dengan membuka biro pengetikan.
Analisa Peluang Pokok
Ø  Pengertian : merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi)
Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi
Unsur dasar analisa pulang pokok :
a.      Biaya tetap
b.      Biaya variabel
c.       Biaya total
d.      Pendapatan total
e.      Keuntungan
f.        Kerugian
g.      Titik pulang pokok
Bentuk-Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan perusahaan :
a. Pemilikan tunggal / perseorangan : (firma)
                        Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang
                        Pemilik tidak perlu membagi laba
b. Kongsi
                        Ada perjanjian tertulis
                        Dimiliki 2 orang atau lebih
                        Umur perusahaan terbatas
                        Pemilikan bersama atas harta
                        Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba
c. Perusahaan Perseroaan
                        Perusahaan dengan badan hukum
                        Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang 
                              dimiliki
                        Pemilikan dapat berpindah tangan
                        Eksitensi relatif lebih stabil/permanen
Contoh perusahaan perseroan adalah Go Publik. Go publik terjadi ketika perusahaan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pendaftaran Bapepam
Keuntungan :
            diperoleh modal baru
            masyarakat lebih mengenal perusahaan
Kerugian :
            ada kecenderungan terbukanya rahasia perusahaan
            mahalnya biaya


SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
Definisi Sumber Daya Manusia
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
1.      Perekrutan karyawan
2.      Seleksi calon karyawan
3.      Pelatihan karyawan
4.      Penilaian hasil kerja
Sumber dari luar organisasi :
         Para pesaing
         Badan/agen penempatan kerja
         Lembaga pendidikan
         Mass media informasi
Seleksi Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-Tahap Proses Seleksi :
         Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
         Wawancara Pendahuluan
         Tes Kecerdasan (intelegence)
         Tes Bakat (Aptitude)
         Tes Kepribadian (Personality)
         Rujukan Prestasi (Performance References)
         Wawancara Dianostik
         Pemeriksaan Kesehatan
         Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1.      Ujian (testing)
Sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia. Dibagi menjadi empat kategori :
            - tes bakat (aptitude test)
            - tes pencapaian (achievement test)
            - tes minat vokasional (vocational interest test)
            - tes kepribadian (personality test)
2.      Pusat Penilaian (assesment Center)
Suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.

Pelatihan (Training) adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.

Tehnik Pengembangan Keterampilan :
·      On the job training (pelatihan dalam pekerjaan)
Pengembangan keterampilan yang menggabungkan pengetahuan dan pengalaman kerja yang berhubungan dengan jabatan.
·      Classroom training (pelatihan di dalam kelas)
Pengembangan keterampilan di dalam ruang kelas termasuk meliputi penggunaan tipe atau metode permainan manajemen (management games) dan aktivitas permainan peranan (role playing activities)


Sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar