Halaman

Selasa, 16 Februari 2016

Tembakau

Ku bakar dan nyalakan sebatang
Untuk menemaniku di petang
Aromanya wangi sampai membuatku riang
Baranya begitu terang membakar batang

Sejenak merasa lebih tenteram
Masalah yang kupikul terasa teredam
Kehangatannya terasa sampai kedalam
Merasa sedikit senang di dalam kelam

By : Ray

Lara

Gelapnya awan
Rintikan hujan
Terang dan kerasnya petir yang disambarkan
Seakan hari yang kujalani telah dilukiskan

Ditengah gelapnya malam
Angin tetap enggan berhembus
Enggan menyapu awan-awan yang gelap
Mereka menutupi indahnya bulan dan bintang
Tak sedetikpun pepohonan bergoyang karenanya
Begitu diam membisu
Membuat seluruhnya terlihat kaku
Seolah menuntut untuk menceritakan sesuatu
Mereka bagai saksi bisu
Yang setia menemaniku

Bibir ini terasa begitu kaku
Lidah ini tiba-tiba membisu
Enggan untuk menceritakan sesuatu

Yang ku rasakan begitu terasanya hampanya udara
Begitu sakitnya lara
Begitu kerasnya jeritan dalam dada

Pengkhianatan
Entah kekasih atau teman
Ditinggalkan
Dicampakkan
Tanpa alasan
Kebusukan
Kebohongan
kepalsuan
Semuanya telah kurasakan

Mereka begitu dekat
Selalu ada ketika dibutuhkan
Mereka juga begitu hebat menyembunyikan pisau dan menusukannya begitu kerasnya

By : Ray

Sambut atau Pergi

Angin beriak menyapu diri
Rumput dan pohon bergoyang menari-nari
Langit menghitam lalu muncul pelangi
Seolah membawa pergi sunyi
Jiwa yang telah mati kini hidup kembali
Dari kejauhan terlihat seorang diri
Meringis dan memperlihatkan gigi
Seorang hawa yang tidak pernah ku temui
Tiba-tiba datang dan menghibur hati
Entah harus disambut atau aku pergi


By : Ray

Sendu

Sang dewi telah tenggelam bersama kegelapan
Namun dinginnya masih tertinggal dalam jiwa
Walau telah terganti oleh sang surya
Hanya secangkir kopi hitam yang menghangatkan seluruh jiwa dan raga
Mengalahkan orang-orang yang berada disekitarnya
Namun sendu itu masih terdengar rupanya


By : Ray

Hati Mati

Kau pernah hadir dan mengisi hati ini
Membawakan banyak cerita dan kebahagian
Orang yang selalu aku lihat setiap harinya hanya dirimu
Orang yang aku ingin lihat setiap harinya hanya dirimu

Kau bagai pelangi yang membuat indah seisi jagat raya
Menaburkan bintang disetiap harinya
Memperlihatkan kupu-kupu yang begitu banyaknya
Mengubah kehampaan dengan bahagia

Namun engkau pergi dengan beribu alasan
Menyakiti hati dengan cambukan
Begitu banyak alasan tanpa rujukan
hanya tangisan

Hati ini telah mati
Serpihannya pun tidak dapat kutemui
Atau memang karna kau bawa pergi

Aku memang tidak mengerti apa yang kurasakan
Untaianmu telah memakan hati dan fikiran
Sampai aku tidak dapat membukanya untuk insan

Kesakitan ini semakin bertambah
Ketika aku mengetahui aku telah digantikan olehnya
Begitu cepat hingga merobek seluruh isi jiwa
Aku tidak pernah menyangka kau melupakanku begitu cepatnya


By : Ray