Halaman

Kamis, 10 November 2016

SALAH SATU PENGUSAHA MUDA INDONESIA YANG SUKSES - HENDY SETIONO

Banyak pengusaha yang sukses walaupun kuliahnya tidak lulus, sebut saja seperti MarkZuckenberg, Bill gates, Steve Jobs, dll. Di Indonesia pun banyak pengusaha yang sukses walaupun tak lulus kuliah. Salah satunya adalah Hendi Setiono. Hendi Setiono merupakan brand owner dari Kebab Turki Baba Rafi. Kini, omsetnya mencapai 1 milyar per bulan dan Kebab Turki Baba Rafi telah tersebar ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri.
Ide bisnis bisa timbul kapan saja dan dimana saja. Hendy Setiono misalnya, menemukan ide bisnis setelah dirinya mencoba makanan khas Timur Tengah, kebab. Pada Mei 2003, ia mengunjungi sang Ayah yang kerja di perusahaan minyak di Qatar. Disana, ia banyak menemui kedai Kebab yang sangat ramai diserbu pembeli. Karena penasaran, akhirnya iapun mencoba untuk membelinya, “Ternyata rasanya sangat enak, saya tak menduga sebelumnya,” ungkap Hendy.
Sejak saat itu muncullah keinginannya untuk membuka bisnis kebab di tanah air. Alasannya sederhana, selain rasanya enak, makanan kebab belum banyak dijumpai di Indonesia. Padahal banyak orang Indonesia yang keturunan Arab, atau banyak orang Indonesia yang naik haji dan pernah mencicipi disana. Mungkin dengan mencicipi kebab dari outlet Hendy, mereka bisa bernostalgia saat mereka haji atau umroh.
Hendy kemudian bereksperimen dan mengambil kesimpulan bahwa kebab asal Turki adalah yang paling enak. Sehingga ia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan, yaitu “Kebab Turki Baba Rafi”.

Biografi Singkat Hendy Setiono

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1HT-2vrKZ2f7resiSy02b7yC650X8JZV_3Hx_xW0_e9VwveUrAL78zA0SJ8NEbkYnr688NaUe3pInWKbRo0kVLb3pd7CLE2i_nT5W73bj9LXIeQB2jFmvA8GVeo216FzR99eD_jFHaSrM/s1600/biografi+hendy+setiono.jpg

Hendy Setiono adalah seorang pengusaha asal Indonesia dan terkenal sebagai pendiri sekaligus menjabat hingga saat ini sebagai Presiden Direktur Kebab Turki Baba Rafi, yang memayungi wiralaba kuliner Kebab Turki Baba Rafi, Piramizza, dan Ayam Bakar Mas Mono. Hendy Setyono adalah pemilik bisnis kuliner kebab Baba Rafi. Memulai usaha dengan ide yang tidak sengaja melintas dalam pikirannya nyatanya mampu menghantarkan Hendy menuju puncak kesuksesan. Awal perkenalannya dengan kebab terjadi pada tahun 2003 ketika Hendy mencicipi masakan Timur Tengah. Mencicipi keaslian masakan kebab kedai yang tersedia Qatar. Kepergiannya ke Qatar bukan dilakukan dengan sengaja untuk mencari ide bisnis, Ia hanya melakukan kunjungan kepada ayahnya yang bekerja diperusahaan minyak.
Sejak perkenalan pertamanya dengan kebab, pria kelahiran Surabaya 30 Maret 1983 ini memiliki keinginan untuk mengenalkan kebab di Indonesia. Alasan Hendy membuka bisnis kuliner berupa kebab karena rasanya yang enak dan juga pesaing yang masih sedikit. Selain itu peluang dari masyarakat Indonesia yang berketurunan Arab maupun orang Indonesia yang pernah mencicipi kebab ketika beribadah haji. 
Hendy kemudian melakukan berbagai eksperimen, dan menyimpulkan bahwa kebab khas Turki merupakan yang paling enak dan paling cocok dengan cita rasa Indonesia. Hendy kemudian mengusung trade mark berupa “Kebab Turki Baba Rafi”. Setelah kembali ke Indonesia, Hendy memulai rencana bisnisnya dengan penyusunan strategi bisnis. Pria yang pernah menuntut ilmu di jurusan Teknik Informatika ITS selama 4 semester ini kemudian mencari rekan bisnis untuk menunjang usahanya. Hendy kemudian bertemu dengan Hasa Baraja dan memulai berbagai persiapan untuk bisnis kebabnya.
Hendy dan Hasan melakukan beberapa perubahan pada kebab agar lebih cocok untuk dipasarkan, yaitu dengan mengurangi aroma cengkeh dan lada yang sangat kuat serta mengurangi ukuran porsi kebab yang terlalu besar. Untuk mendapatkan racikan resep yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia dibutuhkan waktu hingga tiga bulan. 
Bermodalkan 10 juta rupiah, Hendy berhasil mengoperasikan gerobak kebab pertamanya pada September 2003. Kesulitan diawal usahanya juga telah dilalui Hendi, mulai dari uang yang dibawa kabur karyawan, gonta-ganti karyawan hingga terpaksa harus berjualan sendiri. Mengusung visi kualitas adalah segalanya, Baba Rafi membuat tim khusus untuk quality control terhadap kualitas rasa disetiap outlet, kebersihan hingga value produk. Penambahan line khusus pengaduan konsumen juga dipilih sebagai strategi pemasaran.
Inovasi juga dipilih untuk menjaga kualitas produknya. Pemasakan daging dengan diasap, menyediakan berbagai varian rasa adalah cara Baba Rafi menarik hati konsumennya. Keberhasilan Hendy ditunjukan dengan banyaknya mitra yang ingin bergabung, hingga saat ini outlet Kebab Turki Baba Rafi telah mencapai angka 375 outlet dengan omset sekitar 16 miliar tiap tahun.
Selain kebab, PT Baba Rafi Indonesia juga memiliki usaha kuliner lainnya seperti 5 outlet Piramizza di Surabaya dan Roti Maryam Aba-Aba sebanyak 45 outlet yang tersebar di Jawa dan Bali. Lebih dari 10 penghargaan telah diraih Hendy karena kesuksesannya menggerakkan bisnis kulinernya.Kepiawaian Hendy dalam berbisnis telah diakui banyak kalangan. Pada tahun 2006, Majalah Tempo mencatat nama Hendy sebagai 1 dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Selain itu, secara internasional, Hendy juga dinobatkan sebagai Asia’s Best Enterpreneur Under 25 oleh Majalah Business Week. Kemudian, pada tahun 2007, Hendy mendapatkan gelar Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 oleh Bank Mandiri. Hendy memiliki moto LETAM yang berarti Lihat peluang yang ada, Evaluasi peluang itu, Tirukan cara yang mungkin diadopsi, Amati caranya dan lakukan, dan Modifikasi cara yang telah dipilih itu.

Biodata Hendy Setiono
Nama Lengkap  : Hendy Setiono
Profesi               : Pendiri & Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise
Agama               : Islam
Tempat Lahir    : Surabaya
Tanggal Lahir    : Rabu, 30 Maret 1983
Pasangan           : Nilam Sari
Anak                  : Rafi Darmawan, Reva Audrey Zahifa, Ready Enterprise
Ayah                  : Ir. H. Bambang Sudiono
Ibu                     : Endah Setijowati
Zodiac               : Aries
Warga Negara  : Indonesia
Situs                   : hendysetiono.com

Pendidikan 
·         Diploma Lanjutan E-Commerce Komputer Informatika Sekolah Pendidikan Singapura (2003-2004)
·         Diploma E-Commerce Sekolah Pendidikan Informatika Komputer Singapura (2002-2003)
·         Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Jawa Timur (2000-2002, tidak tamat)
·         SMU Negeri 5 Surabaya, Jawa Timur (1997-2000)
·         SMP Vidatra Bontang, Kalimantan Timur (1994-1997)
·         Twinbrook Maryland Elementary School, Amerika Serikat (1992-1994)
·         SD YPVDP Bontang, Kalimantan Timur (1989-1992)

Nama Usaha  
PT Baba Rafi Indonesia
2008 – sekarang Pemilik Piramizza : Counter makanan cepat saji dengan lima outlet di kota Surabaya
Investor Baba Rafi Palace : Rumah Penginapan dengan 18 ruangan yang berfungsi sebagai Homestay
Pemilik roti maryam Aba-Ab : Counter makanan cepat saji ala Timur Tengah yang sudah memiliki lebih dari 45 outlet yang tersebar di pulau Jawa dan Bali.

Penghargaan
Ia mendapatkan banyak sekali penghargaan dalam skala nasional maupun internasional. Berikut ini sederetan penghargaan yang diraih oleh ia selama menjalankan usahanya.
·         2005:
·         Pemenang 1 "Rencana Bisnis Pengusaha" di Petra Universitas Surabaya
·         Juara 1 dalam "Membuat Uang Dengan Persaingan Tidak ada" di Makassar
·         2006:
·         "Asia's Best Entrepreneur Under 25 Years" oleh majalah BusinessWeek
·         "10 People Of The Year 2006" oleh Majalah Tempo
·         Pemenang "Enterprise 50" - Pengusaha Hottest pada tahun 2006 oleh Majalah SWA
·         Pemenang "Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad 21" oleh Profesi Indonesia
·         Pemenang "Kecil dan Menengah Penghargaan Bisnis Pengusaha Indonesia" (ISMBEA 2006) oleh Kemenegkop dan UKM
·         2007:
·         Inspirator "Suara Perubahan" oleh A Mild Live Soundrenaline 2007
·         Pemenang "Wirausaha Muda Mandiri 2007" (Kategori Pasca Sarjana dan Alumni) oleh Bank Mandiri
·         Pemenang "Best Achievement - Pengusaha Muda Penghargaan 2007" oleh Bisnis Indonesia
·         Pemenang "Waralaba Terbaik 2007" - Kategori F&B Lokal oleh Malajalah Pengusaha
·         Pemenang "Manusia Berprestasi 2007" oleh Yayasan Citra Profesi Indonesia
·         Pemenang "Penghargaan Pengusaha Indonesia Terbaik 2007" dengan Penghargaan Profesional Indonesia (IPA).
·         Pemenang "Indonesian Best Start Up Perusahaan 2007" oleh Yayasan Prestasi Indonesia
·         "Pengusaha Jawara 2007" oleh Kontan
·         2008:
·         Pemenang “Asia Pasific Entrepreneurship Awards 2008” - Kategori Paling Menjanjikan oleh Enterprise Asia dari Malaysia
·         Duta Indonesia untuk “Forum Iklim Pemimpin Muda Asia” oleh British Council
·         Pemenang “Annual Award of the Most Favorite Leadership 2008” oleh The Leadership Award 2008
·         “TOP 10 Indonesia Franchisor of The Year 2008” oleh Info Franchise Magazine
·         2009:
·         Pemenang Ernst & Young Entrepreneur of the Year – “Special Award Entrepreneurial Spirit 2009” oleh Ernst & Young
·         “Waralaba Terbaik untuk Investasi 2009” oleh Majalah SWA
·         Pemenang 1 “Indonesia Young Franchise Entrepreneur Award” oleh majalah Info Franchise
·         Pemenang “TOP 30 Best ASEAN Franchise” oleh majalah Info Franchise
·         Pemenang “The Best Marketing – Indonesia Franchisor Of The Year 2009” oleh majalah Info Franchise
·         Pemenang “Asia Pasific Entrepreneurship Awards 2009” - Outstanding Category oleh Enterprise Asia dari Malaysia
·         2010:
·         Pemenang "Anugerah Peduli Pendidikan di Perusahaan Categorized" oleh Kemdikbud Indonesia

Awal Kehidupan
Hendy Setiono lahir di Surabaya pada 30 Maret 1983 dari pasangan Ir. H. Bambang Sudiono dengan Endah Setijowati. Masa kecilnya ia dihabiskan di Surabaya, kemudian pindah ke Bontang. Pendidikan SD-nya ia habiskan di Bontang dan tamat di Amerika Serikat. Kemudian, pendidikan SMP-nya ia kembali ke Bontang. Pendikan SMA-nya ia habiskan di Surabaya. Setamatnya dari SMA, ia kuliah di ITS Surabaya, namun pada semester 4, ia keluar karena ia membuat bisnis kebab. Ia menikah muda dengan sang istri, Nilam Sari, serta dikaruniai tiga anak, yaitu Rafi Darmawan, Reva Audrey Zahifa, dan Ready Enterprise.
Awal Usaha.
Mengawali sebuah bisnis memang tak semudah membalik telapak tangan namun juga tak sesulit membuat roket. Begitu tiba di tanah air, Hendy langsung menyususn strategi bisnis. Ia mencari rekanan bisnis. Ia tidak ingin usahanya asal-asalan. Ia kemudian bertemu dengan kawannya yang juga senang kuliner yaitu Hasan Baraja.
Mereka kemudian sepakat untuk melakukan bisnis walau penuh trial and error. Mereka berdua kemudian melakukan penjajakan bisnis, pangsa pasar dan berusaha memodifikasi resep kebab yang familiar terhadap lidah orang Indonesia khususnya Surabaya sebagai kota pertama hendy memulai bisnis.
Jika menggunakan resep Kebab yang asli, aroma cengkeh dan ladanya sangat terasa dan ini tak cocok dengan lidah Surabaya. Selain itu, ukuran porsi kebab yang asli juga terlalu besar, tidak cocok dengan  orang Indonesia yang kemungkinan kebab hanya akan menjadi makanan camilan saja.
Akhirnya Hendy dan Hasan berhasil memodifikasi resep an ukuran kebab yang pas untuk dipasarkan di Surabaya. Kombinasi bahan yang digunakannya membuat lidah tergiur. Bayangkan, daging panggang berbumbu, menyebarkan aroma yang membangkitkan selera, ditambahi dengan irisan sayur segar, mayonaise, saos tomat dan sambal istimewa, dengan penyajian menarik, digulung dalam lembaran tortila lembut.
Proses peracikan resep yang pas butuh waktu tiga bulan. Dengan modal sekitar 10 juta, pada September 2003, gerobak kebab pertamanya mulai beroperasi. Masa-masa awal usahanya diakui Hendy sangatlah berat. Pernah uang dagangannya dibawa kabur karyawan. Gonta-ganti karyawan juga sangat sering. Baru beberapa minggu bekerja, karyawan sudah minta keluar. Bahkan Hendy dan istrinya, Nilam Sari, pernah harus berjualan sendiri. Namun karena hari itu hujan, tak banyak orang lalu lalang untuk jajan, “Uang hasil jualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup.” Ungkapnya.

Kehidupan Bisnis
Bisnis yang ia geluti terinspirasi dari perjalanannnya ke negara Qatar, tempat di mana ayahnya bekerja pada perusahaan minyak di sana. Ia menemui banyak penjual kebab dan ia menuju penjual kebab yang sangat ramai pengunjungnya. Setelah memakan kebab tersebut, ia terbesit pikiran untuk membuka usaha kebab tersebut di Indonesia.
Pada September 2003, gerobak jualan kebabnya beroperasi di Nginden Semolo, tak jauh dari kampus dan rumahnya. Bersama Hasan Baraja, temannya, ia memodifikasikan rasa dan ukuran kebabnya agar lebih cocok dengan orang Indonesia. Dengan modal Rp4.000.000,- pinjaman dari adik perempuannya, ia berjualan kebab dengan seorang karyawan.
Ingin lebih penuh dalam menjalankan bisnis, ia harus berhenti kuliah pada semester 4. Kedua orang tuanya tidak setuju jika anak sulungnya keluar dari bangku kuliah untuk melakukan bisnis dan menganggap proyeknya hanya sebatas iseng. Namun, dalam hati ia membuktikan kelak ia akan berhasil.
Pada tahun 2005, usaha kebabnya sudah diwaralabakan dan pendirian PT. Baba Rafi Indonesia sebagai pemegang merek dagang Kebab Turki Baba Rafi. Saat ini, gerai miliknya sudah mencapai lebih dari 1000 di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.



Sumber :