Halaman

Jumat, 21 Oktober 2016

Pengaruh Musik Terhadap Kecerdasan dan Emosi

Musik bukan saja alunan merdu yang mampu menghibur manusia. Musik juga memiliki banyak manfaat lain. Bermacam-macam orang menyimpulkan tentang definisi musik. Pengertian musik adalah segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kelompok dan disajikan sebagai musik. Menurut Aristoteles, musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Meskipun demikian, ternyata musik memiliki pengaruh terhadap perkembangan kognitif serta kecerdasan emosi. Berikut adalah penjelasannya :


Kognitif dan Musik
kognitif berasal dari kata cognition yang berarti mengetahui. Kognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat,  mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi. perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk berpikir, yang artinya bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent). Roger Sperry (1992) dalam Siegel (1999) penemu teori Neuron mengatakan bahwa neuron baru akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik sehingga neuron yang terpisah-pisah itu bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak, sehingga terjadi perpautan antara neuron otak kanan dan otak kiri itu.
Mengacu pada perkembangan kognitif dari Piaget (1969) dalam teori belajar yang didasari oleh perkembangan motorik, maka salah satu yang penting yang perlu distimulasi adalah keterampilan bergerak. Melalui keterampilan motorik anak mengenal dunianya secara konkrit. Dengan bergerak ini juga meningkatkan kepekaan sensori, dan dengan kepekaan sensori ini juga meningkatkan perkiraan yang tepat terhadap ruang (spatial), arah dan waktu. Perkembangan dari struktur ini merupakan dasar dari berfungsinya efisiensi pada area lain. Kesadaran anak akan tempo dapat bertambah melalui aktivitas bergerak dan bermain yang menekankan sinkronis, ritme dan urutan dari pergerakan. Kemampuan-kemampuan visual, auditif dan sentuhan juga diperkuat melalui aktivitas gerak.
Gallahue, (1998) mengatakan, kemampuan-kemampuan seperti ini makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik. Rithme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika dan penyelesaian masalah.
Hasil penelitian Herry Chunagi (1996) Siegel (1999), yang didasarkan atas teori neuron (sel kondiktor pada sistem saraf), menjelaskan bahwa neuron akan menjadi sirkuit jika ada rangsangan musik, rangsangan yang berupa gerakan, elusan, suara mengakibatkan neuron yang terpisah bertautan dan mengintegrasikan diri dalam sirkuit otak. Semakin banyak rangsangan musik diberikan akan semakin kompleks jalinan antarneuron itu. Itulah sebenarnya dasar adanya kemampuan matematika, logika, bahasa, musik, dan emosi pada anak.
Selain itu juga, Gordon Shaw (1996) mengatakan kecakapan dalam bidang yakni matematika, logika, bahasa, musik dan emosi bisa dilatih sejak kanak-kanak melalui musik. Dengan melakukan penelitian membagi 2 kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen melalui pendidikan musik sehingga sirkuit pengatur kemampuan matematika menguat.
Musik berhasil merangsang pola pikir dan menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang lebih kompleks. Didukung pula oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman (1995) dari hasil penelitiannya mengatakan seni dan musik dapat membuat para siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada hubungan logis antara musik dan matematika, karena keduanya menyangkut skala yang naik turun, yaitu ketukan dalam musik dan angka dalam matematika.
Musik terbukti mampu meningkatkan kecerdasan. Itulah mengapa membiasakan mendengarkan musik pada anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Dengan mendengarkan musik, otak anak akan memberikan respon terhadap stimulus yang berasal dari alunan musik. Para psikolog, ahli saraf dan ahli dalam perkembangan anak usia dini telah menunjukkan bahwa musik mampu membuat anak bergembira dan membantu perkembangan sel-sel otak guna membuat koneksi yang diperlukan untuk semua jenis kecerdasan. Membiasakan anak untuk mendengarkan dan bermain musik akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak.
Daryono Sutoyo, Guru Besar Biologi UNS Solo, melakukan penelitian (1981) tentang kontribusi musik yaitu menstimulasi otak, mengatakan bahwa pendidikan kesenian penting diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) agar peserta didik sejak dini memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanannya. Bila mereka mampu menggunakan fungsi kedua belahan otaknya secara seimbang, maka apabila mereka dewasa akan menjadi manusia yang berpikir logis dan intutif, sekaligus cerdas, kreatif, jujur, dan tajam perasaannya. Implementasi dari penelitian tersebut, pendidikan kesenian sewaktu di SD mempengaruhi keberhasilan studi pada pendidikan berikutnya yaitu di SMP, dan begitu juga dengan pendidikan kesenian di SMP kan mempengaruhi keberhasilan studi pada masa di SMA. Dan kesenian di SMA, mau tidak mau menjadii faktor penentu dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik.

Musik dan Kecerdasan Emosi
Sternberg dan Salovery (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri, yang merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap.
Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara wajar. Misalnya seseorang yang sedang marah maka kemarahan itu tetap dapat dikendalikan secara baik tanpa harus menimbulkan akibat yang akhirnya disesali di kemudian hari.
Kepekaan akan rasa indah timbul melalui pengalaman yang dapat diperoleh dari menghayati musik. Kepekaan adalah unsur yang penting guna mengerahkan kepribadian dan meningkatkan kualitas hidup. Seseorang memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka maka ia akan dapat mengambil keputusan-keputusan secara mantap dan membentuk kepribadian yang tangguh.
Kemampuan motivasi adalah kemampuan untuk memberikan semangat kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga memiliki kekuatan semangat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya dalam hal belajar. Seperti apa yang kita cita-citakan dapat diraih dan mengisyaratkan adanya suatu perjalanan yang harus ditempuh dari suatu posisi di mana kita berada ke titik pencapaian kita dalam kurun waktu tertentu.
Kemampuan membina hubungan bersosialisasi sama artinya dengan kemampuan mengelola emosi orang lain. Evelyn Pitcer dalam Kartini (1982) mengatakan musik membantu remaja untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan sosial dan perkembangan terhadap emosional mereka.
Remaja, merupakan pribadi sosial yang memerlukan relasi dan komunikasi dengan orang lain untuk memanusiakan dirinya. Remaja ingin dicintai, ingin diakui, dan dihargai. Berkeinginan pula untuk dihitung dan mendapatkan tempat dalam kelompoknya. Jelas bahwa individualitas dan sosialitas merupakan unsur-unsur yang komplementer, saling mengisi dan melengkapi dalam eksistensi remaja.
Kecerdasan emosional perlu dikembangkan karena hal inilah yang mendasari keterampilan seseorang di tengah masyarakat kelak, sehingga akan membuat seluruh potensi anak dapat berkembang secara lebih optimal. 
Idealnya seseorang dapat menguasai keterampilan kognitif sekaligus keterampilan sosial emosional. Daniel Goleman (1995) melalui bukunya yang terkenal “Emotional Intelligences (EQ)”, memberikan gambaran spectrum kecerdasan, dengan demikian anak akan cakap dalam bidang masing-masing namun juga menjadi amat ahli. Sebagaimana dikatakan oleh para ahli, perkembangan kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh rangsangan musik seperti yang dikatakan Gordon Shaw (1996).
Menurut Siegel (1999) ahli perkembangan otak, mengatakan bahwa musik dapat berperan dalam proses pematangan hemisfer kanan otak, walaupun dapat berpengaruh ke hemisfer sebelah kiri, oleh karena adanya cross-over dari kanan ke kiri dan sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras neuronal di otak.
Efek atau suasana perasaan dan emosi baik persepsi, ekspresi, maupun kesadaran pengalaman emosional, secara predominan diperantarai oleh hemisfer otak kanan. Artinya, hemisfer ini memainkan peran besar dalam proses perkembangan emosi, yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat manusia yang manusiawi. 
Kehalusan dan kepekaan seseorang untuk dapat ikut merasakan perasaan orang lain, menghayati pengalaman kehidupan dengan “perasaan”, adalah fungsi otak kanan, sedang kemampuan mengerti perasaan orang lain, mengerti pengalaman dengan rasio adalah fungsi otak kiri. Kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan manusiawi dengan orang lain merupakan percampuran (blending antara otak kanan dan kiri itu).
Proses mendengar musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif dan memberikan pengalaman emosional. Emosi yang merupakan suatu pengalaman subjektif yang inherent terdapat pada setiap manusia. Untuk dapat merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi dengan lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan perkembangannya melalui musik sejak masa dini. Dengan mendengarkan musik, anak akan memiliki keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk kesiapan kedewasaan yang berguna untuk berinteraksi dengan orang lain.
Campbell 2001 dalam bukunya efek Mozart mengatakan musik romantik (Schubert, Schuman, Chopin, dan Tchaikovsky) dapat digunakan untuk meningkatkan kasih sayang dan simpati. Musik digambarkan sebagai salah satu “bentuk murni” ekspresi emosi. Musik mengandung berbagai contour, spacing, variasi intensitas dan modulasi bunyi yang luas, sesuai dengan komponen-komponen emosi manusia.
Berikut ini adalah manfaat musik secara singkat :
1.    Literasi awal
Anak yang berusia 1-5 tahun yang didengarkan musik akan berpengaruh terhadap literasi awal anak. Dengan mendengarkan musik mereka mendapat pemahaman tentang fonologi, bahasa lisan dan keterampilan pemahaman yang merupakan dasar membaca dan berbicara.
2.    Membangun kecerdasan
Mendengarkan musik berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan. Dengan mendengarkan musik, akan mampu membangun keterampilan spasial, temporal dan penalaran yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan matematika, ilmu pengetahuan dan teknik.
3.    Meningkatkan kemampuan sosial emosional
Dengan mendengarkan musik akan memiliki keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk kesiapan kedewasaan yang berguna untuk berinteraksi dengan orang lain.
4.    Meningkatkan kemampuan fisik
Mendengarkan musik akan membuat seseorang bergerak, menari dan memainkan alat sederhana. Dengan bergerak, akan meningkatkan aktivitas fisik dan keterampilan motorik halus.
5.    Meningkatkan kreatifitas
Mendengarkan musik mampu mendorong untuk berpikir kreatif. Stimulus dari alunan musik akan mendorong munculnya kreativitas.

Sumber :



KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan berasal dari Bahasa perancis, kewirausahaan dalam bahasa perancis adalah entrepreneurship yang berarti perantara sedangkan dalam bahasa ingriss memiliki arti wirausaha atau kewiraswastaan. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Berikut ini adalah tiga jenis perilaku yang dimiliki oleh wirausahawan :
1.    Memulai inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar. Seorang wirausahawan akan menemukan apa yang seharusnya dikerjakan dan akan berusaha terus bergerak untuk melakukan aktifitas walaupun keadaan terasa semakin sulit.
2.    Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis
Seorang wirausahawan mampu mengorganisasikan social dan ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi secara praktis.
3.    Diterimanya resiko dan kegagalan
Seorang wirausahawaan berani dalam mengambil tindakan. Ia akan memperhitungkan segala sesuatu mulai dari resiko, pekerjaan yang ia lakukan dan mengetahui peluang keberhasilan dan kegagalan dari pekerjaannya. Seorang wirausahawan akan lapang dada dalam menerima hasil yang diterima karena itu adalah hal yang ia lakukan baik itu resiko maupun kegagalan.
Kewirausahaan memiliki perspektif sejarah yang panjang. Kewirausahawan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18. Diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama
Kunci penting bagi seorang wirausahawan adalah inovasi. Dengan terus berinovasi, kewirausahaan dapat menggabungkan antara keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi. Melalui penggabungan aspek-aspek tersebutlah lahir sebuah ide dan model bisnis baru yang lebih inovatif. Semakin maju sebuah zaman maka semakin pesat pula perkembangan teknologi sehingga pola pertukaran informasi juga akan semakin cepat. Dampak dari flow informasi yang sangat cepat ini dinilai memberikan konsekuensi berupa semakin ketatnya persaingan dalam berusaha. Oleh karena dibutuhkan inovasi untuk membangun kewirausahaan yang berkelanjutan agar usaha yang dijalani dapat bertahan bahkan menjadi semakin baik dari ketatnya persaingan. Inovasi dibutuhkan dalam kewirausahawan karena merupakan sebuah spirit dari seorang entrepreneur,yaitu inovasi dan mengambil resiko yang terukur.
Menurut McClelland wirausahawan memiliki karakteristik yang khusus dan berbeda dengan yang lainnya. Berikut ini adalah karakteristik yang dimiliki wirausahawan menurut McClelland :
1.    Keinginan untuk berprestasi
Para ahli mengemukakan bahwa seorang wirausaha dikarenakan adanya motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik untuk mencapai kepuasan pribadi.
2.    Keinginan untuk bertanggung jawab
Seorang wirausaha memiliki komitmen dan tekad yang bulat pada usaha yang diguletinya. Seorang wirausaha yang membangun usaha tidak akan setengah-setengah dalam berusaha, dia akan bertekad bulat, berani menanggung resiko, bekerja keras dan tidak takut terhadap peluang-peluang pasar. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang diguleti, usahawan yang hebat sekalipun akan menemui kegagalan. Oleh karena itu penting seorang wirausaha harus memiliki komitmen dan tanggung jawab yang besar terhadap usaha yang sedang ia jalankan.
3.    Preferensi kepada resiko-resiko menengah
Wirausahawan adalah seseorang berani menanggung resiko. Wirausahawan dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang, seorang wirausahawan akan mengambil resiko jika pekerjaannya sudah diperhitungkan. Oleh karena itu wirausahawan akan mengambil resiko yang moderat yaitu resiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
4.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang dapat berpersepsi terhadap kemungkinan berhasil untuk jauh ke depan, usahawan akan selalu berusaha dan berkarya. Kuncinya adalah terletak pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dari yang sudah ada. Seorang usahawan harus dapat mencari peluang untuk pembaharuan masa depan. Persepsi jauh kedepan akan membuat wirausahawan tidak cepat puas dengan karya yang sudah ada, karena itu harus mempersiapkannya dengan terus mencari peluang-peluang yang ada.
5.    Rangsangan oleh umpan balik
Keberanian seorang wirausahawan dalam menghadapi resiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausahawan akan mencari peluang terus-menerus. Hasil dari aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan seorang wirausahawan akan sangat mengharapkan hasil dari kegiatan tersebut harus nyata dan objektif serta memberikan umpan balik bagi pekerjaannya.
6.    Aktivitas energik
7.    Orientasi ke masa depan
Seorang wirausahawan hendaknya mampu untuk menatap masa depan dengan lebih optimis. Penglihatan kedepan berdasarkan hasil pemikiran, usaha dan memanfaatkan peluang penuh dengan perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang dapat berpersepsi terhadap kemungkinan berhasil untuk jauh ke depan dan berkeyakinan bahwa usahanya tersebut akan berhasil.
8.    Keterampilan dalam pengorganisasian
Seorang wirausahawan adalah orang yang terampil dalam organisasi. Artinya ia adalah orang yang mampu memberikan contoh yang baik bagi organisasinya dan mempu mengorganisasikan organisasinya dengan baik.
9.    Sikap terhadap uang

Penentu potensi dari kewirausahaan adalah kesuksesan kewirausahaan tersebut. Berikut ini adalah karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
          Kemampuan inovatif
          Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
          Keinginan untuk berprestasi
          Kemampuan perencanaan realistis
          Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
          Obyektivitas
          Tanggung jawab pribadi
          Kemampuan beradaptasi
          Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Menurut McClelland terdapat 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
         Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
         Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain
         Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
         Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri
Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang bisa diajarkan untuk melahirkan seseorang wirausahawan yaitu mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko dan perolehan kompetensi manajerial.
Sumber Gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru :
Ø  Kebutuhan akan sumber penemuan
Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas yang ingin dipenuhi. Contohnya adalah inovasi metode irigasi, metode ini menggunakan peralatan yang akan meneteskan air ke permukaan tanah yang dekat dengan tanaman sehingga akan menghemat air. Wirausahawan akan memulai usaha baru dengan memproduksi peralatan penetes air untuk irigasi tersebut.
Ø  Hobi atau kesenangan pribadi
Hobi atau kesenangan pribadi akan mendorong kebutuhan usaha baru. Contoh : kesenangan dalam membuat roti, seseorang akan mendirikan usaha pembuatan roti.
Ø  Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Berdirinya usaha-usaha butik, perancangan mode pakaian merupakan contoh dari pemanfaatan peluang usaha baru melalui pengamatan terhadap kecenderungan-kecenderungan mode.
Ø  Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Pengamatan terhadap kekurangan dari produk yang ada merupakan lahan yang subur dalam menciptakan peluang usaha baru. Contoh : pengembangan kunci anti maling di mobil.
Ø  Mengapa tidak terdapat?
Peluang usaha baru dapat diciptakan dari produk yang belum terdapat dipasaran. Contohnya mengapa tidak ada penghapus tinta merupakan peluang untuk mendirikan usaha baru. 
Ø  Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Contoh : pengembangan shampo 2 in 1 merupakan penambahan konditioner pada sampo sehingga tidak perlu membeli konditioner dan sampo secara terpisah.
Ø  Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Contoh : seorang pegawai pengetik dari perusahaan mendapat tambahan dengan mengetik skripsi, dll. Konsumen merasa puas terhadap kerjanya sehingga menjadi konsumen tetap, ketika penghasilannya melebihi penghasilan dikantor ia akan memutuskan mengembangkan usahanya dengan membuka biro pengetikan.
Analisa Peluang Pokok
Ø  Pengertian : merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi)
Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi
Unsur dasar analisa pulang pokok :
a.      Biaya tetap
b.      Biaya variabel
c.       Biaya total
d.      Pendapatan total
e.      Keuntungan
f.        Kerugian
g.      Titik pulang pokok
Bentuk-Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan perusahaan :
a. Pemilikan tunggal / perseorangan : (firma)
                        Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang
                        Pemilik tidak perlu membagi laba
b. Kongsi
                        Ada perjanjian tertulis
                        Dimiliki 2 orang atau lebih
                        Umur perusahaan terbatas
                        Pemilikan bersama atas harta
                        Ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba
c. Perusahaan Perseroaan
                        Perusahaan dengan badan hukum
                        Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang 
                              dimiliki
                        Pemilikan dapat berpindah tangan
                        Eksitensi relatif lebih stabil/permanen
Contoh perusahaan perseroan adalah Go Publik. Go publik terjadi ketika perusahaan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pendaftaran Bapepam
Keuntungan :
            diperoleh modal baru
            masyarakat lebih mengenal perusahaan
Kerugian :
            ada kecenderungan terbukanya rahasia perusahaan
            mahalnya biaya


SUMBER DAYA MANUSIA BAGI ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN
Definisi Sumber Daya Manusia
Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan
Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
1.      Perekrutan karyawan
2.      Seleksi calon karyawan
3.      Pelatihan karyawan
4.      Penilaian hasil kerja
Sumber dari luar organisasi :
         Para pesaing
         Badan/agen penempatan kerja
         Lembaga pendidikan
         Mass media informasi
Seleksi Adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-Tahap Proses Seleksi :
         Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
         Wawancara Pendahuluan
         Tes Kecerdasan (intelegence)
         Tes Bakat (Aptitude)
         Tes Kepribadian (Personality)
         Rujukan Prestasi (Performance References)
         Wawancara Dianostik
         Pemeriksaan Kesehatan
         Penilaian Pribadi
Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1.      Ujian (testing)
Sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia. Dibagi menjadi empat kategori :
            - tes bakat (aptitude test)
            - tes pencapaian (achievement test)
            - tes minat vokasional (vocational interest test)
            - tes kepribadian (personality test)
2.      Pusat Penilaian (assesment Center)
Suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.

Pelatihan (Training) adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan, karenanya bisa menyumbang bagi pencapaian tujuan organisasional.

Tehnik Pengembangan Keterampilan :
·      On the job training (pelatihan dalam pekerjaan)
Pengembangan keterampilan yang menggabungkan pengetahuan dan pengalaman kerja yang berhubungan dengan jabatan.
·      Classroom training (pelatihan di dalam kelas)
Pengembangan keterampilan di dalam ruang kelas termasuk meliputi penggunaan tipe atau metode permainan manajemen (management games) dan aktivitas permainan peranan (role playing activities)


Sumber :