Halaman

Kamis, 24 Oktober 2013

1ID09-Tugas ke-3- Ilmu Budaya Dasar



1.  Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan
Kesusastraan adalah berasal dari kata 'sastra, sastra yaitu teks yang mengandung instruksi atau pedoman. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Sedangkan pengertian ilmu budaya di kutip dari dua buah kata yaitu ilmu dan budaya. ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terdiri dari berbagai unsur misalnya karya seni, adat istiadat,bahasa,dll. Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengertian dasar tentanng konsep dasar  untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.
                                      

Pendekatan Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran
abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dart pengamatan orang lain.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dart MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang tennasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities ), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dart disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.


Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima Komponen Dalam Prosa Lama :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi



Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.


IBD yang di hubungkan dengan puisi

Puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.

2.  Manusia dengan Keindahan, Renungan, dan Keserasian
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Manusia dan keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman “keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional.
Hubungan manusia dan keindahan adalah karena manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia  merasakan nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.


Manusia dan renungan

Merenung adalah aktifitas berfikir mendalam (deep thinkings) yang sungguh berbeda dengan termenung. Merenung adalah secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian yang mendalam. Sedangkan termenung adalah gambaran tentang kondisi hanyutan sebuah pikiran. Termenung bias dikatakan meratapi hidup, orang termenung pasti melakukan dialog dengan diri sendiri. Berarti hal ini banyak menguraikan masalah dari termenung, orang berbicara dengan nurani dan akalnya menyamakan persepsi antara hati dan otak. Renungan berasal dari kata renung artinya memikirkan sesuatu jadi Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal.


Manusia dan keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang.Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya : Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi.


Sumber : 

Kamis, 10 Oktober 2013

1ID09-Tugas ke-2-Ilmu Budaya Dasar

Mapag Sri di Indramayu

Mapag Sri adalah salah satu adat atau budaya masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Sunda. Mapag Sri apabila ditilik dari bahasa jawa halus mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Jawa halus, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen. Upacara ini merupakan tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat tertentu yang bermata pencaharian sebagai petani.



·   Maksud dan Tujuan Upacara Mapag Sri
Mapag sri dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Mahaesa. Upacara mapag sri digelar sebagai ungkapan rasa syukur untuk menyambut panen raya. Melalui ritual ini, petani mengungkapkan kebahagiaan dan syukurnya karena panen raya yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan.

·   Waktu Pelaksanaan Upacara Mapag Sri
Mapag sri dilaksanakan menjelang panen raya, biasanya dalam dalam satu tahun dua kali. Mapag Sri dilaksanakan menjelang musim panen. Meskipun panen ini berlangsung setiap tahun, Mapag Sri tidak selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan upacara ini tidak bisa selalu dilaksanakan seperti faktor keamanan, dan faktor buruknya hasil panen sehingga upacara ini tidak dapat dilaksanakan.

·   Teknis Penyelenggaraan Upacara Mapag Sri
Sebelum melaksanakan upacara, kepala desa mengadakan musyawarah atau rempugan dengan sesepuh desa atau pemuka masyarakat. Maksud rempugan tersebut untuk menentukan hari dan dana yang diperlukan untuk upacara. Usai musyawarah, para pamong desa melakukan pengecekan ke sawah-sawah. Bila benar padi telah menguning, segera mengadakan pungutan dana secara gotong-royong.Besarnya pungutan bergantung kemampuan masyarakat.

·   Tempat Penyelenggaraan Upacara Mapag Sri
Upacara Mapag Sri dilaksanakan di desa-desa yang memiliki areal pesawahan. Di setiap desa yang memiliki areal sawah, upacara Mapag Sri dilaksanakan di sawah demplot. Sawah demplot adalah sawah percontohan yang dimiliki oleh siapa saja atau perorangan akan tetapi digarap bersama. Seandainya di suatu desa tidak ada demplot, maka upacara Mapag Sri dilaksanakan di sawah yang letaknya strategis. Strategis artinya lokasinya berada di pinggir jalan dan pematangnya luas. Selain itu, hasil sawahnya baik.


·   Jalannya Upacara Mapag Sri
Upacara Mapag Sri berlangsung setengah hari dari pagi hingga siang hari. Urutan prosesinya sebagai berikut:
- Pukul 08.00 seluruh petani berkumpul. Acara dibuka oleh pembawa acara dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh panitia dan pejabat yang berwenang.
- Prosesi intinya adalah: sesajen dibawa ke tempat padi yang iikat lalu disimpan di sekitar padi tersebut. Kemudian padi di doai oleh punduh. Padi tersebut kelah dijadikan bibit.
- Pemotongan padi, pertama dilakukan oleh punduh, dilanjutkan pejabat-pejabat terkait.
- Selanjutnya padi digendong, padi ini sebagai padi yang dikeramatkan lalu dibawa ke meja khusus.
- Doa bersama lalu ditutup dengan makan bersama.
- Pertunjukan wayang kulit dengan ceritera Pandawa Nyawah.
- Esok harinya para petani memanen di sawah masing-masing.
Kalau melihat dari urut-urutan upacara dalam lingkaran pertanian, upacara awal adalah upacara Sedekah Bumi, kemudian upacara baritan, dan terakhir upacara Mapag Sri. Panitia untuk upacara Mapag Sri biasanya dibentuk pada saat pembubaran panitian upacara Baritan. Bisa juga panitian Upacara Baritan dikukuhkan kembali untuk menjadi panitian upacara Mapag Sri.

·   Asal Usul
Mapag Sri apabila ditilik dari bahasa jawa halus mengandung arti menjemput padi. Dalam bahasa Jawa halus, mapag berarti menjemput, sedangkan sri dimaksudkan sebagai padi. Maksud dari menjemput padi adalah panen.

Upacara mapag sri. Intinya mengisahkan asal-usul perabot yang berkaitan dengan pertanian dan perabot rumah tangga. Berikut adalah kisahnya. Di negeri Amarta, Raja Darma Kusumah dan adik-adiknya, sedang menerima tamu dari negara Dwarawati, Prabu Krena, yang juga dihadiri oleh para pawongan, Semar dan anak-anaknya. Mereka sedang membicarakan untuk mengganti makanan yang selama ini dimakan rakyatnya, yakni kentang kumeli gundem jumawut. Makanan yang diusulkan sebagai penggantinya adalah Sri Pohaci. Ketika Prabu Kresna bertanya kepada Arjuna yang pernah bertemu dengan Sri Pohaci, bahwa Sri Pohaci tidak perlu disuruh datang, sebab nanti pun pada waktunya ia akan datang sendiri ke Pulau Jawa. Sri Pohaci mau datang ke Pulau Jawa asal seluruh kemauannya terpenuhi. Sri Pohaci meminta kepada Arjuna untuk mengadakan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, Arjuna harus menyediakan Bale Kancana Saka Domas yang ada di Gunung Timpuru. Kedua harus menyediakan sepasang Lembu Kenya. Ketiga, harus menyediakan Gajah Dama Putih yang dikepala terdapat totopong (hiasan kepala) yang dihiasi emas dan inten berlian. Keempat, harus menyediakan Gamelan Silokananta yang dibuat manusia akan tetapi tidak berhak untuk menabuhnya. Kelima, harus menyediakan layangan yang terbuat dari emas. Ketika permintaan ini terpenuhi, Sri Pohaci berjanji bahwa ia akan datang ke Pulau Jawa pada bulan Anggara Kasih pada somah tanggal 12. Setelah mendengar keterangan dari Arjuna, Prabu Kresna lalu memanggil Rd. Gatotkaca dan Rd. Antareja, gatotkaca disuruh untuk mengambil Bale Kancana Saka Domas sedangkan Antareja disuruh untuk mencari sepasang Lembu Kenya. Sementara itu, Rd. Bima disuruh ke Pulau Nusakambangan untuk mengambil Gajah Dana Putih yang kepalanya dihiasi emas dan inten, berlian. Mereka kemudian bergegas menuruti perintah Prabu Kresna. Gatotkaca pergi menuju gunung Timpuru, dan di tengah perjalanan ia dihadang denawa buta bernama Detia Kala Werka. Gatotkaca dilarang masuk ke gunung tersebut, apalagi jika akan mengambil Bale kencana. Gatotkaca memaksa dan terjadilah peperangan. Detia Kala Werka dapat dikalahkan, namun jasadnya menghilang dan menjadi Ilir Talaga Ngembeng, atau hihid (kipas). Gatotkaca akhirnya masuk ke gunung Timpuru dan ia bertemu dengan seorang Pandina bernama Begawan Besa Warna yang tengah menunggui Bale Kencana. Begawan Besa Warna menceritakan bahwa, ia hanya sekedar menunggui bale tersebut atas tugas dari Batara Guru dan jika ada orang Pendawa yang membutuhkan bale ini maka bale tersebut harus diberikan. Bale akhirnya diberikan kepada Gatotkaca dan dibawanya terbang. Ketika ia mau sampai ke alun-alun keraton Pandawa, ia merasa pundaknya pegal dan bermaksud untuk mengalihkan pikulannya ke pundak yang sebelah. Akan tetapi, bale tersebut terlepas dan hilang dan berubah wujud menjadi Saung Sangar. Dikatakan bahwa, Saung Sangar itu berada di Pamijahan yang konon sering diziarahi para petani manakala mereka akan menanam padi. Oleh sebab itu, para petani yang datang ke tempat itu biasanya diberi bibit padi hitam. Antareja yang diutus untuk mengambil sepasang Lembu Kenya, pergi menuju negara Trajutisna. Lembu Kenya adalah kepunyaan Prabu Bomantara di kerajaan Trajutisna yang juga sama-sama dititipi oleh Betara Guru. Seperti juga Bale Kencana, Lembu Kenya harus diberikan jika orang Pandawa membutuhkannya. Akhirnya Lembu Kenya dibawa Antareja. Lembu Kenya diperlukan untuk menggarap sawah di negara Pandawa. Lembu artinya sapi dan Kenya artinya putih. Lembu Kenya adalah sapi putih. Menggarap sawah dengan cara diwuluku (dibajak) yang ditarik oleh dua ekor sapi. Bima yang disuruh mencari Gajah Dana Putih pergi ke Nusakambangan. Ia harus menyeberangi lautan. Ketika sampai di tengah lautan, kakinya digigit Buaya Putih. Buaya ditendang sampai terpental ke daratan, namun bangkainya menghilang dan berubah menjadi lesung. Dua anak buaya juga menggigit kaki Bima, keduanya ditendang juga terpental sampai ke daratan. Bangkai keduanya juga menghilang dan menjadi dua buah alu. Bima akhirnya sampai ke Pulau Nusakambangan dan kedatangannya diketahui Gajah Dana Putih. Ia diserang gajah tersebut dan terjadilah pergulatan di antara keduanya. Bima mempunyai kesaktian di kukunya yakni Kuku Pancanaka, gajah pun ditusuknya. Gajah kalah, namun seperti juga buaya, bangkainya menghilang dan menjadi berbagai macam perabot dapur. Hiasan kepalanya menjadi aseupan, perutnya menjadi seeng, telinganya menjadi nyiru, dan sebagainya. Syarat yang keempat yakni harus mengadakan Gamelan Silokananta. Yang dimaksud adalah sondari yang seruas bambu yang dilubangi. Sondari ketika tertiup angin biasanya berbunyi ngiung, ngiung. Itulah yang dimaksud Gamelan Silokananta yang dibuat manusia namun yang menabuhnya bukan manusia, melainkan angin. Sedangkan syarat yang kelima harus mengadakan goong sakati, yang dimaksud adalah kitiran atau kolecer yang harus dibuat dari kayu waru atau jati. Setelah segala macam syarat terpenuhi dengan segala macam peristiwanya, negeri Amarta tidak kekurangan pangan. Rakyat yang tadinya makan kentang kumeli gundem jumawut, diganti dengan beras, dan tidak khawatir akan mati kelaparan. Negara Amarta pun menjadi aman tenteram. Tentang kedatangan Sri Pohaci yang disebutkan pada bulan anggara kasih pada somah tanggal 12, maksudnya adalah, bahwa hari itu ada hitungannya dan ada jodohnya. Hari Senin jodohnya Kamis; hari Selasa jodohnya Sabtu; hari Rabu jodohnya Minggu; hari Jum‘at jodohnya Jum‘at. Arti dari tanggal 12, tiada lain, bahwa hitungan jodohnya hari itu berjumlah 12. Selasa naktu 4 – Kemis naktu 8; Selasa naktu 3 – Sabtu naktu 9; Rabu naktu 7 – Minggu naktu 5; Jumat naktu 6 – Jum‘at naktu 6. Demikian jodoh tiap-tiap hari yang jumlah hitungannya 12

·   Keunikan
Upacara Mapag Sri merupakan ritual lokal yang unik. Keunikan yang akan Anda dapati adalah bahwa upacara ini menjunjung tinggi aturan agama Islam, tetapi percampuran adat tradisi Sunda kuno masih sangat kental terasa di setiap bagiannya.

·   Nilai Budaya Dalam Upacara Mapag Sri
Upacara Mapag Sri terkandung nilai-nilai kearifan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia diantaranya memelihara tradisi bertani yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat pendahulunya, pernyataan rasa syukur atas keberhasilan pertanian yang diperoleh, sebagai upaya memelihara hubungan serta mendekatkan diri kepada Allah Swt. Selain itu, nilai-nilai kearifan tidak hanya bermanfaat bagi para petani, juga bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, untuk melestarikan nilai-nilai kearifan, maka upacara tradisional sebagai media sosialisasi nilai-nilai patut dipertahankan keberadaannya.


Sumber :
http://uun-halimah.blogspot.com/2007/11/upacara-mapag-sri-indramayu.html#.UlZea9LryGM